SEJAHTERA BADMINTON

BERSAMA MEMBANGUN BULUTANGKIS INDONESIA

  • Meta

  • TIRTA SPORT ONLINE SHOP

    Promo Tirta
  • WIDE SCREEN FORMATED

    March 2010
    M T W T F S S
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  
  • JADILAH PEMENANG

    Pemenang selalu memiliki program

    Pecundang selalu memiliki alasan

    Ketika pemenang melakukan sebuah kesalahan,
    ia akan berkata “Saya melakukan kesalahan”

    Ketika pecundang melakukan sebuah kesalahan,
    ia akan berkata “Itu bukan kesalahan saya”

    Pemenang membuat komitmen-komitmen

    Pecundang membuat janji-janji

    Pemenang memilih seperti yang ia ingin lakukan

    Pecundang memilih sesuai pilihan orang banyak

    Pemenang membuat sesuatu terjadi

    Pecundang membiarkan sesuatu terjadi

  • BWF

    bwf-logo1
  • Archives

  • Top Posts

  • Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

    Join 5,029 other subscribers

Archive for March 1st, 2010

Christian Hadinata: Tirulah Roger Federer !

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on March 1, 2010


Menghargai prestasi orang lain merupakan salah satu jalan menuju sukses. Tampaknya inilah yang mengilhammi Kepala Sub Bidang Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata mengacu kepada bintang olahraga tenis dunia Roger Federer untuk memacu prestasi para pemain bulutangkis Indonesia. Sikap bijak yang layak jadi cermin para pembina tenis di Tanah Air. Orang bulutangkis saja mau menghargai tenis, lalu bagaimana dengan orang tenis sendiri?

Kepala Sub Bidang Pelatnas PB PBSI Christian Hadinata menyoroti prestasi para pemain senior Indonesia yang akhir-akhir ini gagal di berbagai turnamen. Menurutnya, prestasi para punggawa Tanah Air tersebut sudah menurun karena mereka tak mampu mempertahankan motivasi bermain.

Ada alasan mengapa Christian mengatakan demikian. Hampir semua pemain yang kini menjadi nomor satu di Indonesia, sudah pernah mengecapi gelar juara. Itu yang membuat semangat bermainnya agak kendor lantaran tak ada lagi yang harus dikejar.

“Pemain junior pasti akan berusaha keras untuk menjadi juara. Tetapi para pemain senior yang sudah pernah juara akan kehilangan motivasi karena hal itu (juara) sudah pernah digapai. Memang tak mudah mempertahankan motivasi itu agar tetap pada top performance,” ungkap Christian saat menyaksikan para pemain Indonesia latihan di Istora Senayan Jakarta, Senin (15/6).

Karena itu, mantan juara ganda putra pada All England 1974 tersebut berharap, para pemain senior di negeri ini bisa meniru petenis nomor dua dunia, Roger Federer. Pemain asal Swiss itu dinilai sebagai sosok yang patut dicontoh karena tak pernah puas meskipun rangkaian gelar bergengsi telah digapai.

“Federer memang pantas menjadi pemain yang ditiru. Meskipun sudah banyak mendapat gelar grand slam, dia tak pernah menyerah untuk mewujudkan mimpinya menjadi juara di Perancis Terbuka. Dan, dia akhirnya bisa mendapatkannya. Padahal, apa lagi yang dicari setelah dirinya dianggap sebagai salah satu legenda tenis dunia.

“Tetapi karena motivasinya untuk juara selalu ada, Federer tak pernah menganggap enteng musuh dan bermain santai. Dia selalu mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk menjadi juara,” tambah Christian.

Dalam kesempatan tersebut, pria berambut putih itu juga mengakui bahwa terjadi kesenjangan yang mencolok antara kemampuan pemain senior dan junior. Akibatnya, Indonesia kesulitan meraih gelar jika para pemain senior tidak berada dalam puncak permainan.

Karenanya, saat ini para pemain muda dipersiapkan dengan lebih matang dengan cara menyertakan mereka tampil di berbagai turnamen. Dengan demikian, jam terbang para pemain junior semakin banyak dan mental bertanding pun bertambah kuat.

“Tugas pengurus itu ada dua, yakni mencetak prestasi dan terus melakukan regenerasi pemain. Ini yang kurang berjalan seimbang pada tahun-tahun yang lalu, sehingga ketika para pemain senior berada di top performance, para pemain muda belum bisa menjadi pelapis yang setara.

“Tapi kembali lagi, dana menjadi kendala sehingga prestasi yang didahulukan dengan mengirim para pemain senior yang dinilai bisa meraih gelar juara. Sebaliknya, para pemain muda yang seharusnya juga disertakan pada turnamen besar terpaksa diistirahatkan, karena pengurus tidak punya dana yang cukup untuk mengirim mereka.

“Tapi sekarang kami sudah berusaha untuk menghilangkan gap (kesenjangan) sehingga perbedaan tak mencolok lagi. Harapannya, pada tahun 2011 atau paling lambat 2012, baik para pemain senior maupun junior sudah bisa bersaing untuk mengejar prestasi dan bulu tangkis Indonesia kembali menjadi perkasa,” tukasnya. (sihc/skoc/Humas Guar)

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

Bae Youn Joo: Si Kidal Mutiara Terpendam

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on March 1, 2010


Mungkin belum banyak yang mengenal Bae Youn Joo, tetapi jika kita melihat prestasinya, rasanya perlu bagi kita (dan masyarakat bulutangkis internasional) untuk menyeriusinya lebih lanjut.

Di putaran kualifikasi zona Asia Piala Uber 2010, Youn Joo menorehkan prestasi sempurna: 100% kemenangan di setiap pertandingan, dan hanya satu kali kehilangan set (91% kemenangan set). Ia menundukkan Maria Febe Kusumastuti serta Maria Kristin Yulianti dari Indonesia sepanjang pertarungan di Nakhon Ratchasima tersebut.

Youn Joo adalah juara GGJP Indonesia Challenge tahun 2008, Korea International Challenge 2009, dan Singapore International Series 2009, serta menjadi runner up di Malaysia Open Super Series tahun ini. Daftar tersebut memang terkesan biasa; tetapi jika kita merunut lebih jauh ke siapa yang menjadi lawannya sepanjang perjalanan karir bulutangkisnya, maka daftar itu pun menjadi tidak biasa.

Di Malaysia Super Series saat ia menjadi runner up, ia mengejutkan publik dengan beberapa kemenangan tak terduga. Di antaranya adalah mengalahkan Zhou Mi, atlet Hong Kong unggulan keempat yang terpuruk 21-16, 7-21, dan 15-21 di tangan Youn Joo. Setelah Zhou Mi, giliran Salakjit Ponsana –salah satu bintang utama putri Thailand– yang tersingkir 16-21 dan 11-21.

Namun goresan prestasi termutakhirnya adalah mengalahkan unggulan pertama serta peringkat satu dunia asal Tiongkok, Wang Yihan di semifinal. Ia menang 17-21, 21-13, 21-19 melalui pertarungan selama satu jam lebih.

Lahir di Masan, 26 Oktober 1990, Youn Joo belum pula genap 20 tahun. Namun bintangnya sudah bersinar demikian terang. Tak salah Pelatnas Korea menariknya masuk tiga tahun silam. Youn Joo terbukti mutiara terpendam.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis, Tokoh | Leave a Comment »

Austrian International Challenge : Andre Dan Nana Persembahkan Gelar Juara

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on March 1, 2010


Usaha PB Djarum untuk memberikan kesempatan berprestasi Internasional bagi pemain-pemain membuahkan hasil yang menggembirakan. Dua persembahan gelar juara Austrian International Challenge dipersembahkan oleh Andre Kurniawan (tunggal putra) dan Fransisca Ratnasari (tunggal putri). Fransisca Ratnasari yang kerap dipanggil Nana harus berhadapan dengan unggulan utama, Petya Nedelcheva (Bulgaria) di partai puncak. Meskipun lawan mempunyai peringkat yang lebih tinggi, Nana tidak gentar dalam mengawali pertandingan dengan memimpin paruh set pertama 11-8. Nana terus memimpin perolehan angka sampai menutup set ini 21-15. Di set kedua, Nana sempat unggul 18-17 tetapi Petya tidak mau menyerah dan berbalik unggul 21-18. Pertandingan harus dilanjutkan dengan perpanjangan set dimana terjadi kejar mengejar poin sampai 5-5 diawal set. Tetapi Nana tidak mau kecolongan lagi dengan terus memimpin 11-6, kemudian 19-11 dan akhirnya menutup set dengan 21-14. Ini merupakan gelar Internasional ketiga buat Nana setelah tahun lalu memenangkan Indonesia Challenge dan Vietnam Open Grand Prix.

Seusai pertandingan tunggal putri dilanjutkan dengan final tunggal putra yang mempertemukan pemain PB Djarum, Andre Kurniawan yang berhadapan dengan pemain Perancis, Matthieu Lo Ying Ping. Andre yang lebih diunggulkan berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 21-12 dan 21-11 dalam waktu cukup singkat yakni hanya 21 menit. Kemenangan Andre ini sekaligus menebus kegagalan tanpa gelar juara sepanjang tahun 2009.

Pekan depan, Andre dan Nana akan bertanding di turnamen yang levelnya lebih tinggi, German Open Grand Prix. Semoga kemenangan ini berdampak positif untuk berprestasi di turnamen berikutnya. (HK)

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

SURYA BAJA PROYEKSIKAN ATLET DI SELEKNAS 2011

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on March 1, 2010


Surabaya, 28/2 (Antara/FINROLL News) – Perkumpulan Bulu Tangkis Surya Baja Surabaya memproyeksikan lima pebulu tangkis taruna putra bisa menembus seleksi nasional yang digelar PB PBSI pada 2011 mendatang.

Ketua PB Surya Baja Surabaya H. Abdul Chodir kepada wartawan di Surabaya, Minggu, mengatakan untuk merealisasikan target tersebut, kelima pebulu tangkis yang terdiri dari satu tunggal dan dua ganda itu akan diikutkan pada serangkaian sirkuit nasional tahun ini.

“Kelima pebulu tangkis itu baru masuk kelompok taruna dan mereka akan diterjunkan mengikuti kejuaraan yang menjadi kalender PB PBSI, terutama sirkuit nasional untuk mengejar peringkat atas,” katanya.

Untuk tunggal putra, PB Surya Baja mengandalkan pemain berbakat Wisnu Yuli Prasetyo yang pekan lalu berhasil menjuarai Sirkuit Nasional I di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Sementara dua ganda yang diproyeksikan bisa masuk seleknas adalah pasangan Fajar Wahyu/Wisnu Herninda dan M. Miftah/Faisol Yudho.

“Setelah dari Balikpapan, kelima pebulu tangkis itu akan kembali dikirim mengikuti Sirnas di Manado, Sulawesi Utara yang berlangsung 2-6 Maret. Wisnu Yuli kembali ditargetkan merebut juara,” tambah Chodir.

Pada seleknas 2010, Pengprov PBSI Jawa Timur meloloskan sebanyak 14 pebulu tangkis yang berasal dari PB Jaya Raya Suryanaga sebanyak delapan atlet, PB Wima Surabaya tiga atlet, PB Citra Raya Unesa Surabaya dua atlet, dan satu atlet lainnya dari PB Semen Gresik.

Pelatih PB Surya Baja M. Nadip mengatakan pihaknya tahun ini tidak bisa meloloskan wakil ke ajang seleknas, karena pemainnya baru promosi ke kelompok taruna.

“Peringkat pemain kami juga belum memenuhi kriteria lolos seleknas, tapi kami optimistis tahun depan bisa meloloskan wakil ke seleknas di Jakarta,” katanya.

Selain diterjunkan pada serangkaian sirkuit nasional, lanjut Nadip, anak asuhnya juga akan digenjot dengan latihan intensif untuk meningkatkan kemampuan fisik dan teknik.

Sementara dalam Sirnas II di Manado, PB Surya Baja akan mengirimkan sebanyak tujuh atlet, terdiri atas dua pemain dikelompok pemula dan lima pemain dari kelompok taruna.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »