SEJAHTERA BADMINTON

BERSAMA MEMBANGUN BULUTANGKIS INDONESIA

  • Meta

  • TIRTA SPORT ONLINE SHOP

    Promo Tirta
  • WIDE SCREEN FORMATED

    April 2024
    M T W T F S S
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    2930  
  • JADILAH PEMENANG

    Pemenang selalu memiliki program

    Pecundang selalu memiliki alasan

    Ketika pemenang melakukan sebuah kesalahan,
    ia akan berkata “Saya melakukan kesalahan”

    Ketika pecundang melakukan sebuah kesalahan,
    ia akan berkata “Itu bukan kesalahan saya”

    Pemenang membuat komitmen-komitmen

    Pecundang membuat janji-janji

    Pemenang memilih seperti yang ia ingin lakukan

    Pecundang memilih sesuai pilihan orang banyak

    Pemenang membuat sesuatu terjadi

    Pecundang membiarkan sesuatu terjadi

  • BWF

    bwf-logo1
  • Archives

  • Top Posts

  • Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

    Join 5,029 other subscribers

Archive for the ‘Djarum’ Category

Kata Kuncinya Disiplin

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 25, 2012


KOMPAS.com – Setelah kegagalannya melaju ke final bulu tangkis Olimpiade Atlanta 1996, Susi Susanti kecewa dan sedih. Apalagi setelah melalui persiapan matang sebelumnya. ”Saya juga menangis. Namun, setelah itu saya bangkit lagi,” ujar Susi, mantan ratu bulu tangkis peraih gelar All England (1990, 1991, 1993, 1994) dan satu gelar kejuaraan dunia (1993), Jumat (20/7).

Tiada yang mengira, Susi, yang memiliki determinasi sebagai pemain tangguh nan tak terkalahkan, bakal terhenti di semifinal. Adalah musuh bebuyutannya, Bang Soo-hyun (Korsel), yang menjegalnya.

Di semifinal Olimpiade Atlanta, Susi kalah 9-11, 8-11 dari Bang. Tunggal putri Korsel itu begitu percaya diri menundukkan Susi—sebagai upaya membalas dendam atas kekalahannya dari Susi di final Olimpiade Barcelona 1992.

”Saya kesal dengan kekalahan itu,” ujar Susi. Namun, bukan Susi namanya jika dia tak kuasa cepat bangkit dari kekalahan.

Bagi mantan pemain dan peraih lima kali juara Piala Dunia Bulu Tangkis (1989, 1991, 1994, 1995, 1997), kekalahan itu bukan akhir dari segalanya. ”Dari kekalahan, saya belajar apa yang menyebabkan saya kalah. Saya harus belajar dan mengoreksi diri supaya pada pertandingan berikutnya saya bisa kembali menang,” ujar Susi yang sekarang ibu tiga anak itu.

Resep yang sering ia pakai adalah memiliki buku catatan pribadi tentang kelemahan dan keunggulan lawan. Sebagai petarung bulu tangkis sejati, sejak lama Susi memiliki buku catatan mengenai lawan dan rajin mengisinya. Catatan itu tidak melulu mengenai lawan tangguh yang cukup merepotkannya saja, tetapi juga catatan pemain yang dia prediksi bakal muncul sebagai pemain tangguh.

Dengan buku ”primbon” itu, Susi mempelajari kekuatan lawan sebelum bertarung. ”Catatan itu memudahkan saya menghadapi lawan, selain kesiapan saya sendiri,” ujar peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Faktor lain yang wajib dimiliki petarung sejati adalah kemampuan bangkit dan tetap tenang ketika kehabisan napas atau saat-saat kritis. Menurut Susi, itu adalah bagian dari mental bertanding, fighting spirit.

Dia mencontohkan kala bertemu musuh yang sangat merepotkan, Bang Soo-hyun, di Korea Terbuka. Melawan Bang di semifinal, Susi selalu dicurangi juri lapangan. Mentalnya pun jatuh, tetapi Susi tetap tenang hingga akhirnya unggul.

Itu semua dapat dimiliki dengan kata kunci disiplin. Seorang pemain harus betul-betul berlatih dan menyiapkan diri dengan baik dan disiplin sehingga dia dapat dengan yakin mengetahui kemampuan dirinya.

”Saya bisa karena terbiasa,” ujarnya.

Kepada pemain bulu tangkis muda Indonesia, Susi pun berpesan agar mereka jangan mudah patah arang.

Pebulu tangkis Indonesia kini selalu dengan mudah jatuh mentalnya, bahkan sebelum turun ke lapangan. Itu biasanya terjadi kala pemain tersebut bakal bertemu pemain tangguh dari China atau Korsel. Susi melihat, kelemahan lain pemain muda saat ini adalah sangat cepat puas diri.

”Saya berharap pebulu tangkis Indonesia mau terus belajar dari kekalahan. Disiplin dalam berlatih dan belajar memperbaiki diri,” ujar pemain yang masuk Hall of Fame IBF 2004 dan 100 Olimpian dan Paralimpian Terbesar yang pernah ada dan diterbitkan Panitia Olimpiade London 2012 itu. (HLN/IVV)

Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis, Djarum, Kejuaraan, Pelatnas, Smash, Tokoh, Turnamen | Leave a Comment »

PROGRAM AUDISI UMUM ATLET PB DJARUM 2012

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on June 6, 2012


Pendaftaran program Audisi Umum Atlet PB Djarum dapat dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran secara online atau formulir dapat didownload dan dikirimkan melaui surat, fax, email maupun dibawa secara langsung ke GOR Djarum, Jati, Kudus. Persyaratan dan berkas pendaftaran yang harus disertakan adalah sebagai berikut :

Tempat Audisi Umum Atlet PB Djarum

GOR Bulutangkis Djarum, Jati-Kudus  Jl. Raya Kudus – Purwodadi KM 0,3 (Depan Rumah Sakit Mardi Rahayu) – Kudus Telepon : 0291 – 430 237  Fax : 0291 – 437 058
Email    : recruitment@pbdjarum.org
Kontak  : Eddy Prayitno, Yudi Yudono

Pendaftaran Audisi Umum Atlet PB Djarum 2012 Klik disini Atau Download Formulir Pendaftaran Audisi Umum Atlet PB Djarum 2012 Klik disini

Keputusan final ada di dewan pelatih dibawah koordinasi ketua dewan pelatih, jumlah dewan pelatih ada sekitar 10-15 pelatih PB Djarum yang mempunyai kompetensi tinggi di bidang bulutangkis. Hasil keputusan tidak dapat diganggu gugat dan bebas intervensi siapapun.

Pendaftaran sampai dengan penerimaan atlet tidak dipungut biaya apapun. Info lengkap klik http://www.pbdjarum.org/klub/beasiswabulutangkis

Jadwal Pelaksanaan Audisi Umum :

Jumat, 6 Juli 2012
pukul 08.00 WIB s/d selesai
    • Penjelasan umum kepada para peserta audisi.
    • Tes Tahap 1:
      Peserta akan diberikan waktu bermain bulutangkis selama 10-15 menit. Tujuan tes tahap 1 adalah untuk mengetahui teknik dasar bermain bulutangkis dengan postur tubuh calon atlet tersebut. Bila lolos tahap 1 akan maju ke tahap 2. (Pengumuman dilakukan satu jam setelah proses tes tahap 1 selesai).
Sabtu, 7 Juli 2012
pukul 08.00 WIB s/d selesai
    • Tes Tahap 2 :
      Peserta akan diberikan waktu bermain bulutangkis selama 20 menit. Tujuan tes tahap 2 sama seperti dalam tahap 1 ditambah dengan pukulan- pukulan yang bisa mengontrol lawan atau bisa menyulitkan lawan. Bila lolos tahap 2 akan maju ke tahap 3 (Pengumuman dilakukan satu jam setelah proses tes tahap 2 selesai).
    • Tes Tahap 3 :
      Peserta akan bermain bulutangkis penuh sebanyak 2 kali dengan lawan berbeda. Tujuannya sama seperti tahap 1 dan 2 ditambah bagaimana daya juang peserta di lapangan, penerapan strategi bertanding, dan cara mengatasi kesulitan di lapangan.
Minggu, 8 Juli 2012
pukul 08.00 s/d 12.00 WIB
    • Tes Tahap 4 :
      Semua peserta yang lolos pada tes tahap 3 akan melanjutkan ke tes tahap 4 yaitu tes fisik.
    • Pengumuman hasil final tes tahap 3 dan 4 akan dilakukan satu jam setelah tahap ini selesai.
    • Bagi peserta yang lolos akan masuk ke tahap karantina selama seminggu.
    • Selama dalam masa karantina, PB Djarum menanggung akomodasi dan konsumsi. Peserta diwajibkan mengikuti segala tata tertib peraturan yang ditetapkan oleh PB Djarum.
    • Pengumuman hasil tahap karantina dikirim melalui telepon/email/surat paling lambat seminggu setelah selesainya tahap karantina ini.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis, Candra Wijaya, Djarum, Facebook, Kejuaraan, Smash, Teknik dan Latihan Bulutangkis, Turnamen, Yonex | 6 Comments »

Orientasi Prestasi, Regenerasi Terlupakan

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on April 28, 2012


PALEMBANG, KOMPAS.com — Legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, menyebut regenerasi atlet berlangsung lambat sehingga gagal mempertahankan konsistensi prestasi pada ajang internasional.

“Prestasi Indonesia cenderung menurun karena tertinggal satu langkah dengan China dalam regenerasi atlet,” ujar Cristian di Palembang, Sabtu (28/4/2012).

Pada setiap era kepengurusan Pesatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) senantiasa menjadikan prestasi sebagai indikator keberhasilan organisasi.

Kondisi itu mengakibatkan Pengurus Besar PBSI mengirimkan atlet-atlet senior, seperti Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, dan pasangan Markis Kido-Hendra Setiawan.

Christian menyatakan sempat mengingatkan kepada Pengurus Besar PBSI mengenai kebijakan itu. “Dampaknya justru merugikan Indonesia, karena memberikan pesaing lawan tanding atlet-atlet kelas dunia, sementara para yunior kita sama sekali tidak mendapat kesempatan,” kata pria kelahiran Purwokerto, 11 Desember 1949, ini.

Kini negara-negara lawan itu telah menuai hasilnya. “Pada awalnya bisa menang mudah, kemudian menang rubber set. Selanjutnya mulai ramai dan pada akhirnya Indonesia yang kalah,” ujarnya.

Selain menyoroti kebijakan para pemimpin PBSI itu, Christian juga menilai penyebab lainnya karena para pelatih di Indonesia tidak memiliki metode latihan yang seragam. “Sama sekali tidak pernah dibuat suatu metode latihan yang baku untuk mencetak atlet bulu tangkis. Pelatih membina seenaknya saja karena tidak ada buku panduan,” katanya.

Atlet-atlet yang dibina tidak memiliki standar fisik dan teknik yang seragam sehingga muncul anggapan jika ingin berprestasi, harus menetap di Pulau Jawa. “Inilah yang menyulitkan, padahal jika sejak awal dibina dengan benar, maka atlet-atlet kelas dunia bakal tercipta, bukan hanya di Pulau Jawa,” ujar juara Kejuaraan Dunia 1980 ini.

Ia menambahkan, Indonesia memiliki riwayat bulu tangkis yang sangat membanggakan karena sejumlah atlet mampu menjuarai beberapa ajang bergengsi, tetapi pada satu dekade terakhir kian menurun.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis, Candra Wijaya, Djarum, Pelatnas, Tokoh, Yonex | Leave a Comment »

Merintis Jalan Menaklukkan Dunia

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 3, 2011


KUDUS, Kompas.com – Juara tidak pernah muncul dengan tiba-tiba. Butuh kejelian dan kerja keras untuk tumbuh, berkembang dan menjadi besar.

Di bidang olah raga -termasuk bulu tangkis- kejelian dibutuhkan untuk melihat bakat, tekad dan mental pantang menyerah dari seorang calon atlet. Ini mungkin butuh waktu tak terlalu lama. tetapi faktor kerja keras`dibutuhkan selama seumur hidup untuk  membentuk seseorang menjadi juara.

Di ajang Audisi PB Djarum kedua faktor ini terlihat dominan. Bayangkan, dari sekitar 700 peserta, para pemandu bakat PB  Djarum harus jeli melihat bakat dari anak-anak peserta berusia belasan tahun ini. Mereka harus menangkap unsur bakat, tekad  dan mental bertanding  tersebut dengan hanya mengamati permainan dalam 10 menit.

Setelah seleksi tahap pertama ini, para peserta akan diuji unsur tekad dan mental bertandingnya dalam pertandingan selama 20 menit serta tes fisik.

Menurut team manager PB Djarum, Fung Permadi, para peserta harus selalu siap dan memberi performa terbaik mereka, baik fisik mau pun teknik. “Unsur-unsur inilah yang dilihat oleh para juri yang terdiri dari para pelaqtih dan asisten pelatih PB  Djarum,” kata mantan pemain nasional era 1980-an ini.

Mereka yang lolos dalam tahapan seleksi tiga hari ini akan menjalani karantina selama sepekan. “Di sini kualitas pengujian  akan kami tingkatkan.  Kami menginginkan calon penerima bea siswa ini sebagai calon pemain yang tidak mudah putus asa,” kata  Fung lagi.

Menurut Program Director bakti Olah Raga Djarum Foundation, Joppy Rosimin, pihaknya tidak mengejar target jumlah. Dari  seluruh peserta bisa saja jumlah yang lolos sedikit.

Pada 2010 lalu, dari sekitar 850 peserta audisi hanya sebanyak 19 atlet putera dan 12 atlet puteri yang lolos ke karantina.  Setelah proses karantina berakhir, PB Djarum akhirnya memutuskan memberi beasiswa bulu tangkis kepada 6 atlet putera dan 5  atlet puteri.  “Bagi kami yang penting adalah kualitas calon siswa dan bukan berepa jumlahnya,” kata Fung Permadi lagi.

Dari “Audisi Djarum” para peserta akan menapaki jalan awal untuk menjajarkan diri dengan deretan nama para legenda yang gambarnya terpampang di “Hall of Fame,” seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Ivana Lie, Alan Budikusuma, Ardy  B.Wiranata, Haryanto Arbi, Sigit Budiarto hingga para pemain nasional saat ini seperti Tontowi Ahmad, Muhammad Ahsan.

Mereka  semua telah menggenapkan apa yang disebut, “Dari Kudus menaklukkan Dunia.”

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis, Djarum | Leave a Comment »

Jenna Gozali, Pemain Ganda Putri Masa Depan

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on September 4, 2010


Nama Jenna Gozali melejit akhir-akhir ini. Deretan prestasi yang diraihnya membuat ia mampu menembus peringkat 100an dunia ganda putri. Jenna yang tergolong baru di pelatnas mampu menyalib meninggalkan rekannya yang lebih dulu masuk di pelatnas pratama. Kebijaksanaan pelatnas yang mengirimkan pemain pratama mengikuti Sirkuit Nasional (Sirnas) membuat kemampuanya semakin terasah. Di ajang nasional, pasangan ini selalu berada di babak puncak. Tampil perdana pada Sirnas Jakarta bulan mei 2010 bersama Variella Aprilsasi Putri Lejarsari, Jenna langsung merebut gelar juara. Di semifinal keduanya bahkan membuat kejutan dengan menundukkan unggulan utama yang juga merupakan langganan juara Sirnas dan mantan pemain pelatnas, Devi Tika Permatasari/Nadya Melati. Di Sirnas Jawa Barat 2010, pasangan yang sama sekali tidak diunggulkan ini  kembali membungkam pasangan yang sama di babak kedua. Sayangnya pasangan pelatnas lainnya Dwi Agustiawati/Ayu Rahmasari menggagalkan ambisinya untuk meraih gelar juara. Mereka pun harus puas dengan hanya menjadi runner up. Di beberapa turnamen Sirnas lainnya pasangan ini tak pernah terlempar dari babak semifinal. Di Sirnas Tegal 2010 pasangan ini hanya menjadi semifinalis sementara di Sirnas Bali 2010 mereka menjadi runner up.

jenna gozaliDi paruh tahun 2010 ini, empat kali mereka mencicipi turnamen Internasional dengan hasil tak mengecewakan. Di India open Grand Prix Gold 2010 yang dilaksanakan pada bulan juli lalu, mereka mampu menjadi perempat finalis dan hanya kalah di tangan pasangan India yang menjadi unggulan kedua Ponnappa Ashwini/Gutta Jwala. Meski kalah, unggulan kedua ini berhasil dipaksa bermain rubber set. Di turnamen Li Ning Singapore International Series 2010 pasangan ini mampu berbicara hingga partai puncak. Sayangnya di babak final mereka menyerah dari pasangan Korea Selatan Yim Jae Eun/Lee Se Rang dengan 19-21, 12-21. Pada turnamen Sunkist Indonesia International Challende Indocock Djarum Open 2010 yang dilangsungkan di Jakarta, mereka hanya menjadi semifinalis. Namun kejutan mampu di ciptakannya saat menjamu unggulan utama asal Jepang. Miki Yuriko/Yonemoto Koharu di kalahkannya di babak kedua dengan 19-21, 21-19, 21-13. Jenna/Variella hanya kalah dari sang juara, Suci Rizki Andiri/Della Destiara Haris. Satu-satunya kegagalan menjadi pemain yang mampu berada di barisan babak utama di alami mereka saat turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2010. Ketika itu mereka menyerah dari pasangan yang lebih lama menghuni pelatnas Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah pada babak final kualifikasi.

Awal tahun 2010, peringkat Jenna Gozali di ganda putri masih berada pada 167 dunia. Memasuki minggu ke 33, peringkatnya menembus 100an dunia. Saat ini berpasangan dengan Variella, bertengger di peringkat 87 dunia.

Dengan umur yang relatif masih muda, serta kemampuan teknik yang mencukupi, harapan Indonesia untuk memunculkan pemain handal di ganda putri ada pada Jenna Gozali. Kita harapkan. (AR)

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis, Djarum, Tokoh | Leave a Comment »

Djarum Bagian Terpenting dari Olahraga Indonesia

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on October 17, 2009


Logo DjarumKomitmen yang ditunjukkan oleh PT Djarum dalam mendukung perkembangan olahraga Indonesia semakin nyata setelah berhasil menggandeng PSSI dalam pagelaran Liga Super Sepakbola Indonesia dan juga memanjakan masyarakat dengan berbagai pertunjukan konser musik band tanah air. Kini PT Djarum menunjukkan komitmennya untuk mendukung bulutangkis Indonesia.

Dukungan PT Djarum ditunjukkan saat menggelar Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Bulutangkis yang memperebutkan Piala Gubsu 2009 yang sudah berlangsung beberapa hari di GOR PBSI Jl. PBSI Jalan Pancing Medan Estate. Keberhasilan Djarum menggelar Sirnas di Sumut ini kali ini bersumber dari berhasilnya pegelaran turnamen Djarum Sirkuit Nasional 2009 Jawa Tengah bertempat di GOR Sinar Mutiara dan GOR Wisangeni, Tegal, Jawa Tengah, 20-25 Juli 2009 lalu dan turnamen-turnamen Sirnas lainnya di tanah air.

Totalitas kepedulian PT. Djarum yang sangat tinggi terhadap perkembangan perbulutangkisan di Indonesia terlihat dengan kesediaan menjadi sponsor turnamen yang sebelumnya menyediakan hadiah Rp 50 juta, kini menjadi Rp 150 juta dalam setiap pegelaran Sirkuit Nasional. Kurang lebih tiga tahun ini PT.Djarum telah menjadi bagian olahraga Indonesia dan telah menjadi sponsor utama.

Selain kiprahnya mendukung pegelaran olahraga kebanggaan Indonesia ini, masyarakat pecinta bulutangkis ini juga dimanjakan dengan hadirnya Stand Booth Djarum yang menyediakan berbagai aksesoris-aksesoris Djarum dengan harga yang terjangkau. Berbagai Aksesoris perlengkapan Bulutangkis seperti Kaus, Tas, dan Topi dipamerkan untuk meramaikan setiap pegelaran Djarum Sirkuit Nasional.

Keberadaan Stand Djarum meramaikan Sirnas kali ini disampaikan oleh Reza staf promosi Djarum Super Medan saat dijumpai MedanBisnis, Kamis(15/10) di Stand Booth Djarum di pelataran parkit GOR PBSI Sumut Jalan Pancing Medan Estate.”Kami selalu memanjakan masyarakat pecinta bulutangkis daerah khususnya kota Medan ini dengan menghadirkan berbagai aksesoris perlengkapan Bulutangkis,” tambah Reza.

Sementara itu Ketua bidang pertandingan dan perwasitan PBSI Mimi Irawan juga menambahkan bahwa dukungan Djarum untuk olahraga Indonesia khususnya Bulutangkis perlu diajungi jempol.“ Saya pribadi sangat berterimakasih atas dukungan Djarum dalam pegelaran ini, Djarum mengerti benar atas kondisi permasalahan yang dialami oleh olahraga Indonesia khususnya Bulutangkis,” tambah Mimi.

Mimi juga menegaskan bahwa kondisi olahraga khususnya Bulutangkis sangat memprihantikan, terbukti aliran dana untuk mengembangkan olahraga kebanggaan bangsa ini sangat sulit untuk didapat dan terealisai. Ia juga menyesalkan kurangnya berbagai sarana dan prasarana yang mendukung kemajuan bulutangkis ini. Mimi yang selalu terjun langsung melihat perkembangan Bulutangkis nasional sangat menyesalkan keberadaan gedung PBSI Sumsel yang berdiri di kawasan Jakabaring Palembang, bangunan yang dipersiapkan saat pegelaran PON di Palembang, sudah rusak dan sudah tidak layak huni, Ini menyebabkan sulitnya para pengurus PBSI daerah untuk membina atlet-atlet yang berprestasi.

Selain menyoroti masalah bangunan Mimi juga menyesalkan sikap pemerintah yang terlalu kecil menganggarkan dana untuk kemajuan

Bulutangkis.“Selama ini dana untuk bulutangkis sangat berbeda jauh dengan dana untuk sepakbola,” imbuhnya.

Mimi menuturkan betapa merosotnya prestasi Bulutangkis negara ini kedepan. Dia menilai olahraga yang selama ini menjadi andalan Indonesia untuk selalu tampil di setiap kejuaraan mulai dari Sea Games, Asean Games dan Olimpiade akan terkejar oleh negara-negara yang dulunya sangat menghormati Bulutangkis Indonesia. Tetapi dibalik permasalahan tersebut, Satu hal yang masih harus dipertahankan dalam perkembangan bulutangkis nasional ialah masih tingginya antusias para atlet baik dari daerah, nasional bahkan luar negeri dalam setiap pegelaran bulutangkis.

Hal ini biasa terjadi saat pegelaran Sirkuit Nasional Bulutangkis di tanah air, para peserta dari berbagai negara turut meramaikan Sirkuit Nasional PBSI ini. Dalam contoh pegelaran Djarum Sirkuit Nasional Bulutangkis Piala Gubernur Sumatera Utara 2009 sebanyak tujuh Negara yaitu Amerika, Inggris, Belgia, Afrika Selatan, China, Malaysia, Kanada ambil bagian dalam turnamen Sirnas ketujuh yang bergulir dalam tahun ini.

Kendati para atlet luar negeri yang bertanding dalam setiap turnamen Sirnas, masih kalah bersaing dengan para atlet pelatnas Indonesia, para atlet luar negeri tersebut masih mampu tersenyum lebar dan bersemangat untuk bermain di Djarum Sirkuit Nasional berikutnya.

“Saya sangat bangga atas prestasi Bulutangkis Indonesia,” tutur atlet bulutangkis Belgia Sielke Bqrrez saat dikalahkan oleh atlet Indonesia lainnya di nomor Tunggal Taruna Putri. Kendati wanita yang memiliki postur tubuh 170 cm ini memiliki skill dan kemampuan, tetapi kemampuan atlet Indonesia masih layak diperhitungkan di berbagai tingkat kejuaraan nasional bahkan dunia.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis, Djarum, Tokoh | Leave a Comment »

PENDAFTARAN AUDISI PB. DJARUM 2009

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on May 11, 2009


PB Djarum secara konsisten melakukan audisi untuk mencari bibit atlet bulutangkis dengan program audisi umum setiap satu tahun sekali di musim liburan sekolah.

Audisi (Seleksi) bagi para calon Atlet PB Djarum pada tahun 2009 ini akan dilaksanakan selama 2 hari, dimulai dari 4 Juli hingga 5 Juli 2009 di GOR PB DJARUM, Jati- KUDUS, Jawa Tengah.

Syarat pendaftaran Audisi Umum (harap dibawa saat datang ke audisi umum)

* Usia 12 tahun s/d 15 tahun (putra / putri)
* Akte Kelahiran (foto copy)
* STTB SD bagi yang sudah lulus.
* Foto 4 x 6 (1 lembar)
* Tanpa dipungut biaya pendaftaran

Tempat Audisi Umum

GOR Bulutangkis Djarum, Jati-Kudus
Jl. Raya Kudus – Purwodadi KM 0,3
(Depan Rumah Sakit Mardi Rahayu) – Kudus
Telepon : 0291 – 430 237
Fax : 0291 – 437 058

* PB Djarum membuka kesempatan pendaftaran atlet beasiswa bulutangkis PB Djarum diluar jadwal Audisi berdasarkan bakat dan prestasi calon atlet yang penilaian dan waktu penerimaannya dilakukan oleh pelatih PB Djarum.

Posted in Berita, Djarum, Pengumuman | 36 Comments »