SEJAHTERA BADMINTON

BERSAMA MEMBANGUN BULUTANGKIS INDONESIA

  • Meta

  • TIRTA SPORT ONLINE SHOP

    Promo Tirta
  • WIDE SCREEN FORMATED

    July 2009
    M T W T F S S
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  
  • JADILAH PEMENANG

    Pemenang selalu memiliki program

    Pecundang selalu memiliki alasan

    Ketika pemenang melakukan sebuah kesalahan,
    ia akan berkata “Saya melakukan kesalahan”

    Ketika pecundang melakukan sebuah kesalahan,
    ia akan berkata “Itu bukan kesalahan saya”

    Pemenang membuat komitmen-komitmen

    Pecundang membuat janji-janji

    Pemenang memilih seperti yang ia ingin lakukan

    Pecundang memilih sesuai pilihan orang banyak

    Pemenang membuat sesuatu terjadi

    Pecundang membiarkan sesuatu terjadi

  • BWF

    bwf-logo1
  • Archives

  • Top Posts

  • Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

    Join 5,029 other subscribers

Archive for July, 2009

Selandia Baru Terbuka 2009 :Pia/Fran, Febe Lolos ke Final

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


AUCKLAND, Kompas.com – Ganda campuran pelatnas, Pia Zebadiah Bernadet/Fran Kurniawan memastikan diri lolos ke babak final turnamen bulu tangkis New Zealand Open Grand Prix 2009, Jumat (31/7).

Pia/Fran yang diunggulkan di tempat ketujuh lolos setelah di babak semifinal mengalahkan ganda campuran asal Malaysia, Yogendran Krishnan/Anita Raj Kaur. Pasangan Indonesia ini unggul dua game 21-10 21-11 dalam 24 menit.

Ganda Pia/Fran maju ke babak semifinal setelah sebelumnya mengalahkan  ganda asal AUstralia, Ben walklate/Kate Wilson-Smith 21-16 21-13 dalam turnamen berhadiah 50.000 dollar AS (sekitar Rp 497,750 juta) tersebut.

Di babak final, Sabtu (1/8), Pia/Fran akan menghadapi pemenang pertandingan babak semifinal lainnya antara Yohan Hadikusumo Wiratama yang merupakan unggulan pertama asal Hong Kong dengan ganda pelatnas Cipayung, Tontowi Ahmad/Richi Puspita Dilli yang diunggulkan di tempat keempat.

Sementara itu, Maria Febe Kusumastuti mengalahkan pemain Jepang, Megumi Taruno untuk lolos ke babak final turnamen  bulu tangkis New Zealand Open Grand Prix, Jumat (31/7).

Febe yang diunggulkan di tempat keempat ternyata mampu tampil mengesankan dan dapat mengatasi lawannya yang diunggulkan di tempat kedua turnamen ini.  Pebulu tangkis PB Djarum ini menang dalam dua game 21-18 21-19.

Kemenangan ini  mengantar Febe yang minggu lalu menjadi juara di Australia ke babak final, Sabtu (1/8).  Di final, Febe akan menunggu pemenang pertandingan antara dua semifinalis asal Jepang, Eriko Hirose yang diunggulkan di tempat kelima dengan Sayaka Sato yang merupakan unggulan tiga.

Dengan hasil ini, Indonesia sudah meloloskan dua finalis di turnamen New Zealand Open Grand Prix ini.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

Media Massa Miliki Andil Besar Populerkan Bulutangkis

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


• Hasil Studi Olahraga Bulutangkis
• Media Massa ‘Promotor’ Bulutangkis dari Luar Lapangan

Solo, 30 Juli 2009 – Peran TV dan media cetak cukup besar dalam menopang popularitas bulutangkis Indonesia. Hasil survey AC Nielsen menunjukkan beberapa kekuatan media massa di antaranya adalah TV dan koran mampu bertindak sebagai pengatur opini sehingga apa yang disiarkan media akan mempengaruhi khalayak. TV dan Koran akan bertindak sebagai ‘promotor’ di luar lapangan yang juga memiliki peran mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia.

Minat masyarakat untuk menonton program bulutangkis di siaran langsung TV sangat tinggi. Dari 1000 lebih responden hanya 30 persen yang membaca berita kejuaraan bulutangkis dari koran. Sebagian besar menyaksikan melalui televisi. Responden juga lebih menyukai tayangan langsung dibandingkan tayangan tunda.

Kekuatan media seperti ini akan membawa dampak positif jika diarahkan untuk mempengaruhi prilaku masyarakat. Karena berbagai keunggulan yang dimiliki, TV dianggap sebagai media yang paling efektif untuk menarik generasi muda mengenal dan mencintai bulutangkis. Siaran kejuaraan dan liputan di TV memegang peranan penting sebagai ‘initial attraction factor’.

Kakteristik TV dan Koran sebagai media massa dapat membantu menciptakan tren yang dapat membentuk perilaku audience selain sebagai kekuatan dalam menggiring public opinion. Dengan kata lain, TV dan Koran dapat mengarahkan publik sesuai dengan keinginan para pengelola media massa.

Di sini terletak arti penting media massa sebagai agen perubah untuk membentuk persepsi, perilaku dan karakter masyarakat terhadap bulutangkis. Dalam berbagai studi Sosiologi Komunikasi didapatkan bahwa efek komunikasi massa dapat membuat dan mendisain prilaku khalayak seperti yang mereka saksikan di TV.

Karena itulah, sebagai pilar utama untuk mengubah masyarakat banyak harapan kepada pengelola televisi dan Koran untuk menggali potensi terpendam bibit olahragawan dan bulutangkis Indonesia melalui pemberitaan dan tayangan mereka.

Misalnya dengan memperbanyak tayanyan bulutangkis baik kejuaraan internasional, nasional, dan lokal dengan memperhatikan waktu penayangan yang disesuaikan dengan agenda aktivitas audience belia. Sehingga siaran tersebut dapat menggugah dan menggerakkan mereka mengikuti idola olahraga bulutangkis mereka.

Selain juga mengharapkan reportase dan rubrik-rubrik di koran mengenai bulutangkis yang mampu merangsang keinginan calon bibit pebulutangkis muda menggeluti olahraga ini dan menggiring mereka memiliki idola pebulutangkis baik nasional maupun internasional.

Ini merupakan salah satu poin penting dalam survey AC Nielsen dan Pengprov PBSI Jawa Tengah yang berupaya mengurai keterpurukan prestasi bulutangkis Indonesia di dunia.

Hasil kerja keras media terlihat dari efek kognisi saat responden ditanya untuk menyebutkan pemain nasional favorit, pemain muda asal PB Djarum Maria Kristin berada di posisi kedua setelah Taufik Hidayat. Di antara pemain nasional generasi baru, Maria Kristin terlihat paling dikenal, diikuti oleh Sonny Dwi Kuncoro, Simon Santoso dan Markis Kido.

Namun peran itu masih belum maksimal jika ditilik dari merosotnya prestasi Indonesia dibandingkan peran yang dapat dimainkan TV dan Koran. Meski demikian tetap saja sebagai initial driver, TV dan Koran perlu mempertimbangkan penayangan dan informasi yang berkualitas sehingga mampu mendukung semangat kemajuan dan prestasi buluangkis Indonesia.

Kita sering beranggapan bahwa penurunan prestasi bulutangkis Indonesia berbanding lurus dengan tanggung jawab Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB-PBSI) sebagai pilar utama penyangga prestasi olahraga bulutangkis di Indonesia. Aka tetapi melihat dalam konteks yang lebih luas, kita akan mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi penurunan prestsi itu. Dan, keadaan ini telah berjalan lama dan baru disadari ketika eksistensi Indonesia benar-benar terancam di dunia perbulutangkisan internasional.

Berkait dengan persoalan ini, Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Jawa Tengah menyelenggarakan Seminar Studi Olahraga Bulutangkis pada hari ini (30 Juli 2009) bertempat di Gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) yang dihadiri oleh peserta diantaranya pengprov PBSI, Pengkab, KONI Jateng, Dispora Jawa Tengah, dan lainnya dengan menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi bulutangkis seperti Ian Situmorang, Fung Permadi, Hariyanto Arbi, Mochamad Anwari dan Prof. Dr. dr. Hardhono Susanto, PAK(K) untuk mendapatkan jawaban mengatasi krisis prestasi bulutangkis Indonesia serta sulitnya memperoleh bibit pemain berkulitas.

(Kontributor: Image Dynamic

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

Rapat Pengurus PBSI Putuskan Sony Berangkat ke Kejuaraan Dunia 2009

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


Jakarta – Rapat pengurus PB PBSI dengan para pelatih membahas persiapan terakhir menjelang Kejuaraan Dunia 2009, akhirnya memutuskan memberangkatkan Sony Dwi Kuncoro.

“Keputusan rapat menetapkan Sony harus berangkat. Saya akan mematuhi ini,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PB PBSI, Lius Pongoh yang dihubungi usai mengikuti rapat di Pelatnas Cipayung Jakarta, Kamis.

Lius tidak bersedia memberi penjelasan lebih jauh mengenai keputusan tersebut, karena semuanya akan disampaikan dalam keterangan pers yang akan dilaksanakan kemudian.

Sehari sebelumnya, Lius mengatakan bahwa Binpres memutuskan tidak mengirim Sony Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Hyderabad, India, 10-16 Agustus, karena dinilai persiapannya tidak terpantau.

Sony yang melangsungkan pernikahan pada Jumat (24/7) di Surabaya, telah meminta izin meninggalkan Pelatnas sejak 9 Juli dan baru kembali lagi ke Cipayung pada 29 Juli. Selama di Surabaya, finalis Kejuaraan Dunia 2007 itu berlatih di klubnya, Suryanaga.

Kepergian Sony meninggalkan Pelatnas selama tiga pekan membuat dia dinilai persiapannya kurang dan tidak terpantau sehingga Kabid Binpres memutuskan tidak mengirimnya ke turnamen bergengsi yang digelar di India itu.

Pada Kejuaraan kali ini, Sony yang menjadi finalis pada 2007, menjadi unggulan keenam dan akan mengawali langkah dengan menghadapi pemain Austria Michael Lahnsteiner pada putaran pertama.

Jika berhasil maju ke putaran kedua, ia bertemu pemenang antara Przemyslaw Wacha (Polandia) dengan Hsueh Hsuan Yi (Taiwan).
Pada putaran ketiga ia berpeluang jumpa pemain tuan rumah unggulan 15 Chetan Anand, dan tampaknya akan bertemu unggulan pertama Lee Chong Wei dari Malaysia jika lolos ke perempatfinal.

Selain Sony, pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang akan berlaga pada Kejuaraan Dunia adalah Simon Santoso dan Taufik Hidayat.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

PBSI Tidak Miliki Standar Kepelatihan

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


SOLO, KOMPAS.com — Selama ini Indonesia belum bisa menciptakan juara bulu tangkis secara berkesinambungan. Masih terputusnya generasi juara tersebut karena Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau PBSI tidak memiliki standar kepelatihan yang merata di setiap daerah.

Akibatnya, bakat pemain yang ada tidak ditangani dengan benar, ujar pemandu bakat Pengurus Besar PBSI sekaligus Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi dalam seminar bertajuk “Semangat Jawa Tengah Membangun Bulu Tangkis Indonesia” di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/7). Dalam rapat itu turut hadir sebagai pembicara mantan juara dunia bulu tangkis Haryanto Arbi, Ketua Pengurus Provinsi PBSI Jateng Mochammad Anwari, dan wartawan olahraga Ian Situmorang, dan selaku moderator Ivana Lie.

Kita tidak bisa menunggu juara bulu tangkis akan lahir dengan sendirinya. Untuk mencetak juara, dibutuhkan pelatih-pelatih yang berkualitas, kata Fung.

Tokoh dan mantan pemain bulu tangkis Ivana Lie menilai, tidak adanya standar kepelatihan tersebut karena Indonesia tidak pernah membuat cetak biru pembinaan bulu tangkis yang di dalamnya memuat standar kepelatihan dan program latihan yang pakem.

Menurut Ivana, untuk membuat cetak biru pembinaan tersebut, PBSI perlu membentuk tim penatar yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam bidang bulu tangkis. Sehingga akan muncul acuan kurikulum yang berbobot dan dapat dijalankan di tiap-tiap daerah katanya.

Mantan juara dunia bulu tangkis Haryanto Arbi menambahkan, kondisi tersebut menjadikan Indonesia tidak dapat menciptakan juara, tetapi hanya melahirkan juara. Pelatih memang punya andil, tetapi munculnya juara lebih karena bakat si pemain bukan latihannya, kata Haryanto.

Fung mengatakan, apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus maka bulu tangkis Indonesia akan terus stagnan dan ketinggalan jauh dari negara-negara lain seperti China dan Korea Selatan.

Tidak berkembangnya bulu tangkis, lanjut Fung, menyebabkan pelatih dan pemain bulu tangkis belum dapat dipercaya sebagai profesi yang memiliki prospek cerah.

Berdasarkan survei AC Nielsen pada Maret-April 2009 terhadap 1.026 responden di Jawa Tengah, terdapat 51 persen yang menyatakan mau bermain bulu tangkis karena alasan kesehatan, 34 persen mau bermain bulu tangkis karena hobi, dan 9 persen mau bermain bulu tangkis secara profesional.

Untuk itu, Fung berharap agar PBSI tidak terlalu sibuk dengan program pelatihan nasional (pelatnas) semata sehingga potensi pemain di daerah terabaikan. PBSI harus dapat membuat standardisasi dan akreditasi kepelatihan yang sama di tiap daerah agar jenjang pelatih menjadi jelas, ujarnya.

Ketua Pengprov PBSI Jateng Mochamad Anwari mengakui akan membuat standar kepelatihan sendiri se-Jateng berdasarkan masukan dan pengalaman dari pelatih di tingkat kabupaten/kota dan pihak klub. Setelah itu, seluruh kabupaten/kota diminta untuk menggunakan acuan tersebut sehingga standar pelatih se-Jateng akan sama, katanya.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

Susi: Putri Kita Masih Lemah

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


susi-managerJAKARTA, KOMPAS.com – Prestasi bulu tangkis Indonesia pada kurun waktu dua tahun terakhir nyaris berada di titik nadir. Dalam ajang bergengsi yang dulu pernah dikuasai Indonesia seperti All England maupun perebutan Piala Thomas, tim Merah Putih selalu kandas.

Lawan klasik seperti Malaysia, China, Korea Selatan dan Denmark menjadi batu sandungan. Tidak hanya itu, sekarang banyak muncul kejutan dari negara “antah berantah” seperti Malaysia di tunggal putri dan ganda putri, India di tunggal putri maupun Jepang yang sudah mulai menata kembali kekuatan di putri. Sementara itu Thailand selalu menjadi pengintip di nomor tunggal putra dan ganda putra.

Jika tak diwaspadai, nama besar Merah Putih di pentas bulu tangkis internasional bisa-bisa tinggal menyisakan nama. Kuncinya adalah regenerasi, karena ditengarai saat ini Indonesia sudah kehilangan satu tingkat. Setelah era emas di zaman Alan Budikusuma, Susi Susanti sampai Taufik Hidayat, Indonesia nyaris tak bisa berbicara.

“Kita memang seperti kehilangan satu generasi, entah karena terlena atau sistem pelatihan yang tak sesuai, yang jelas kita harus bekerja keras untuk mengembalikan hegemoni ini, apalagi karakter masyarakat luas yang sepertinya menganggap bulu tangkis hanya sekadar permainan hobi dan mengisi waktu luang semata, bukan untuk prestasi,” tutur Prof Hardhono Susanto, Peneliti dari AC Nielsen, lembaga yang baru saja menggelar survei mengenai bulu tangkis di mata masyarakat luas.

AC Nielsen sendiri baru saja memaparkan tentang temuan mereka yang disajikan bersama beberapa praktisi bulu tangkis lainnya seperti Ian Situmorang, mantan atlet Fung Permadi, Hariyanto Arbi dan Ivanna Lie, Kamis (30/7).

Menurut Ivanna Lie dan Susi Susanti yang dihubungi terpisah, Indonesia saat ini memang bermasalah di nomor putri, entah itu tunggal putri maupun ganda putri. Musuh utama tak lain datang dari China dan akhir-akhir ini muncul kekuatan baru dari Malaysia.

“Putri kita memang masih lemah, saya sendiri tidak tahu kenapa, tapi mungkin hambatan terbesar ada pada sisi peningkatan mental terutama jika bertemu tunggal China. Fisik juga menjadi masalah,” ucap Susi.

Peraih medali emas di Olimpiade Barcelona itu menyebutkan, langkah PB PBSI yang mengajak para pebulutangkis Pratama ke Akademi Militer di Magelang adalah langkah bijak untuk mengasah komponen fisik dan mental.

“Teknik kita setara dengan mereka, hanya kadang pemain kita sudah grogi dulu, mereka juga unggul dalam regenerasi yang cepat dan unggul,” tegas Susi.

Maria Kristin, Maria Febe Kusumastuti dan Adriyanti Firdasari bisa menjadi srikandi baru. Sayang, mereka seperti stagnan. “Tunggal dan ganda punya masalah yang sama, itu tak bisa dipungkiri,” imbuh Ivanna Lie.

Hasil survei AC Nielsen mengungkapkan, langkah strategis yang harus cepat dilakukan adalah merancang program jangka menengah agar bibit muda di level putri bisa maksimal. “Jika tidak, putri makin tenggelam,” tegas Susi. (BUD)

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | 1 Comment »

Selandia Baru Terbuka 2009 : Maria Febe dan Andre ke Perempat Final

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


AUCKLAND, KOMPAS.com – Andre Kurniawan Tedjono masih terlalu tangguh bagi pemain Pelatnas Yoga Pratama. Dalam pertarungan yang berlangsung Kamis (30/7), Andre yang membawa bendera klub PB Djarum itu menang straight set 21-14 21-16, sekaligus meraih tiket perempat final turnamen Selandia Baru Terbuka.

Dengan demikian, Andre menjadi satu-satunya wakil Indonesia di sektor tunggal putra dalam turnamen berhadiah 50.000 dollar AS tersebut (sekitar Rp 497,750 juta). Selanjutnya, pemain yang juga pernah berada di bawah atap Pelatnas Cipayung ini akan bertemu dengan pemain non-unggulan dari Hongkong, Wing Ki Wong, yang membuat kejutan karena menang straight set 21-9 21-16 atas unggulan keempat dari Inggris, Andrew Smith.

Sementara untuk sektor tunggal putri, hanya Maria Febe Kusumastuti yang lolos ke perempat final setelah menang rubber set 17-21 21-17 21-19 atas unggulan delapan dari Jepang, Ayane Kurihara. Keberhasilan pemain PB Djarum ini mengobati kekecewaan rekan senegaranya, Fransiska Ratnasari, yang tak berkutik melawan unggulan ketiga dari Jepang, Sayaka Sato, karena kalah 18-21 20-22.

Namun di babak delapan besar, Jumat (31/7), Maria yang pekan lalu menjadi juara Australia Open Grand Prix akan menghadapi lawan sangat tangguh. Pasalnya, Maria yang merupakan unggulan keempat, bertemu dengan unggulan kedua dari Jepang, Megumi Taruno, yang lolos setelah menjungkalkan pemain Hongkong Tsz Ka Chan dengan 24-22 21-14.

Di sektor ganda putra dan ganda putri pun Indonesia hanya meloloskan satu wakil.

Di ganda putra, hanya Fernando Kurniawan/Lingga Lie yang merupakan unggulan kedua, lolos dari jegalan pemain tuan rumah Jian Dee Chew/Chris Lee, setelah menang 21-12 21-9. Sedangkan Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan harus mengakui kehebatan pemain India yang merupakan unggulan utama, Rupesh KT Kumar/Sanave Thomas, yang menang 21-16 20-22 21-17.

Ganda putri pun demikian, dari tiga pasangan yang lolos ke babak kedua ini, hanya unggulan kedua Anneke Feinya Agustine/Anisa Wahyuni yang maju untuk memperebutkan tiket semifinal setelah menggulung rekannya dari Pelatnas, Pia Zebadiah Bernadet/Debby Susanto, dengan 21-17 14-21 21-17. Sementara itu Komala Dewi/Keshya Nurvita Hanadia menyerah 19-21 9-21 dari unggulan utama asal Hongkong Tsz Ka Chan/Ying Suet Tse.

Selanjutnya, Fernando Kurniawan/Lingga Lie akan menghadapi unggulan keempat dari Jepang Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata, sedangkan Anneke Feinya Agustine/Anisa Wahyuni berhadapan dengan pasangan gado-gado Nguyen Nhung Le Ngoc (Vietnam)/Kristina Ludikova (Republik Ceko).

Hanya ganda campuran yang berhasil menempatkan dua pasangan di babak perempat final. Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet yang merupakan unggulan ketujuh lolos setelah menang 21-16 21-13 atas pasangan Australia Ben Walklate/Kate Wilson-Smith dan Tontowi Ahmad/Richi Puspita Dilli (unggulan 4) menang straight set 21-14 21-11 atas unggulan lima dari India Arun Vishnu/Aparna Balan.

Hanya Muhammad Rijal/Debby Susanto yang gagal. Unggulan ketiga ini gagal mengikuti jejak rekan-rekannya dari Pelatnas Cipayung tersebut karena ditaklukkan oleh pasangan Malaysia Yogendran Krishnan/Anita Raj Kaur dengan 19-21 22-24.

Di babak perempat final nanti, Tontowi Ahmad/Richi Puspita Dilli menghadapi lawan terberat karena bertemu unggulan pertama dari Hongkong, Yohan Hadikusumo Wiratama/Hoi Wah Chau. Sementara itu Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet ditantang pasangan non-unggulan dari Malaysia yang menaklukkan Rijal/Debby tersebut.

Jadwal perempat final

Tunggal putra

Wing Ki Wong (Hongkong) vs (2) Andre Kurniawan Tedjono

Tunggal putri

(4) Maria Febe Kusumastuti vs (2) Megumi Taruno (Jepang)

Ganda putra

(4) Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (Jepang)/(2) Fernando Kurniawan/Lingga Lie

Ganda putri

Nguyen Nhung Le Ngoc (Vietnam)/Kristina Ludikova (Ceko) vs (2) Anneke Feinya Agustine/Anisa Wahyuni

Ganda campuran

Yogendran Krishnan/Anita Raj Kaur (Malaysia) vs (7) Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet
(1) Yohan Hadikusumo Wiratama/Hoi Wah Chau (Hongkong) vs (4) Tontowi Ahmad/Richi Puspita Dilli

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

Taufik dan Maria Kristin Terfavorit

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


Maria KJAKARTA, KOMPAS.com – Meski Taufik Hidayat sudah tidak menjadi tulang punggung timnas Indonesia sejak mundur dari Pelatnas awal tahun ini, menantu Agum Gumelar tersebut ternyata masih disukai dan menjadi favorit pecinta bulu tangkis serta masyarakat umum. Bersama Maria Kristin, suami Ami Gumelar ini sukses meraih posisi pertama dalam daftar atlet paling dikenal dan paling favorit pilihan pecinta bulu tangkis serta masyarakat umum.

Taufik dan Maria mengalahkan nama lain seperti Sony Dwi Kuncoro dan Markis Kido. Namun jika dilihat dari survei pemain sepanjang masa, Taufik dan Maria masih kalah dibanding Susi Susanti, Rudy Hartono dan Liem Swie King.

Secara umum, atlet zaman sekarang relatif tidak terlalu dikenal kalangan masyarakat umum. Prestasi tak menonjol dan minimnya gelar juara yang diperoleh mereka di pentas internasional, menjadi penyebab paling besar ketidakterkenalan pebulutangkis Indonesia.

“Mereka hanya terkenal di kalangan terbatas saja, yakni komunitas bulu tangkis. Tapi begitu ditaruh di lingkup yang lebih umum, mereka kalah jauh dibanding sepak bola. Ini tentu menjadi keprihatinan tersendiri mengingat satu dekade lampau nama Susi Susanti pasti sejajar bahkan lebih terkenal dibanding penggiring bola,” ungkap Prof Hardhono, peneliti dari AC Nielsen.

Sekali lagi, Hardhono menyebut, media menjadi ujung tombak untuk membawa ke puncak olahraga tepok bulu ini. “Media sama pentingnya dengan bibit unggul, jika dijalankan secara beriringan, bulu tangkis bakal mencuat kembali,” ungkap Hardhono. (BUD)

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | 1 Comment »

Selandia Baru Terbuka 2009 : Pia Zebadiah Dkk Menang di Selandia Baru

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


PiaAUCKLAND, Kompas.com – Ganda campuran pelatnas, Pia Zebadiah Bernadet/Fran Kurniawan maju ke babak perempatfinal turnamen bulu tangkis New Zealand Open Grand Prix, Kamis.

Dalam pertandingan babak kedua, Kamis (29/7), Pia/Fran mengalahkan ganda gado-gado Bjorn Seguin (Selandia Baru)/Deyanira Angulo (Meksiko) 21-9 21-11 dalam 16 menit. Di babak perempatfinal yang berlangsung Kamis sore ini, Pia/Fran yang merupakan unggulan tujuh  akan menghadapi  ganda Australia, Ben Walklate/Kate Wilson-Smith.

Di ganda puteri, Pia yang berpasangan dengan  Debby Susanto juga mencatat kemenangan atas ganda Australia Leisha Cooper/Ann-Louise Slee 21-15 21-17. Pia/Debby harus menghadapi unggulan ke 2 asal Indonesia juga, Anneke Feinya Agustine/Anisa Wahyuni.

Ganda campuran lainnya, Tontowi Ahmad/Richi Puspita Dilli juga melewati babak kedua dengan mengalahkan ganda tuan rumah Kevin Dennerly-Minturn/Louise Mckenzie 21-9 17-21 21-11.

Namun di babak perempatfinal, Kamis sore ini, Tontowi/Richi yang diunggulkan di tempat keempat akan menghadapi lawan berat yaitu unggulan 5,  Arun Vishnu/Aparna Balan dari India.

Ganda Indonesia lainnya yang diunggulkan di posisi tiga, Muhammad Rijal/Debby Susanto juga tidak menemui kesulitan berarti untuk lolos ke babak perempat final.  Ganda pelatnas Cipayung ini mengalahkan ganda India, Tarun Kona/Shruti Kurian dalam dua game  21-18 21-15 dalam 24 menit.  Mereka akan diadang ganda campuran Malaysia, Yogendran Krishnan/Anita Raj Kaur.

Di ganda putera, dua wakil Indonesia juga mencatat kemenangan. Unggulan 2, Fernando Kurniawan/Lingga Lie  mengalahkan ganda Australia, Saliya Gunaratne/Chad Whitehead 21-15 21-15 dan akan menghadapi  ganda  Selandia Baru, Chew Jian Dee/Chris Lee.

Sementara ganda lainnya, Wifqi Windarto/Afiat Yuris Wirawan menang rubber game  atas ganda Selandia Baru, John Gordon/Daniel Shirley 22-20 15-21 21-12. Namun di babak berikutnya mereka harus menghadapi  ganda India yang merupakan unggulan pertama, K.T. Kumar/Sanave Thomas.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

Djarum Sirkuit Nasional Jawa Timur 2009 : Anggun/Endang Satu-satunya Unggulan yang ke Semifinal

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


SURABAYA, KOMPAS.com – Ganda campuran Anggun Nugroho/Endang Nursugianti melangkah ke semifinal kejuaraan bulu tangkis Djarum Sirkuit Nasional Jawa Timur 2009. Mereka menjadi satu-satu pasangan unggulan yang bertahan.

Pada laga perempat final di GOR Sudirman Surabaya, Kamis (30/7), Anggun/Endang yang menempati unggulan teratas, menghentikan wakil Djarum, Andrei Adistia/Cisita Joity, dengan 21-14 21-18.

Sementara unggulan keenam, Komang Sandy Wijaya/Delis Yuliana (Hi-Qua Wima/Djarum) dan unggulan ketujuh, Yoga Ukikasah/Variella April Sasi (SGS/Suryanaga), gagal mengatasi adangan lawannya.

Sandy/Delis menyerah 11-21 20-22 dari pasangan non-unggulan, Ardiansyah Putra/Rintan (Ganesha), sedangkan Yoga/Variella harus mengakui keunggulan Rizky Kurniawan/Mona Santoso (Suryanaga/USA) dalam pertarungan tiga set 19-21 21-18 17-21.

“Seharusnya kami bisa menang lebih cepat, kalau pada set kedua bermain lebih tenang dan tidak terburu-buru,” ujar Rizky Kurniawan usai pertandingan yang berlangsung sekitar 45 menit.

Menghadapi unggulan pertama di semifinal, Jumat (31/1), Rizky mengakui lawan yang dihadapi cukup berat. Meskipun demikian, dia mengakui bahwa peluang untuk menembus babak final masih terbuka.

“Kami nothing to lose saja,” ungkapnya.

Satu tempat semifinal lainnya direbut Riky Widianto/Devi Tika (Hi-Qua Wima/SGS) yang tanpa kesulitan membekuk ganda Pelatnas, Andhika Anhar/Dwi Agustiawati dalam dua set langsung 21-8 21-17.

Permainan ganda Pelatnas itu kurang padu dan lebih banyak didikte lawannya. Bahkan pada set pertama, Andhika/Agustiawati terlalu sering melakukan kesalahan mendasar.

Kekalahan Andhika/Agustiawati melengkapi hasil buruk yang dicatat tujuh pasangan Pelatnas Pratama lainnya, setelah lebih dulu kandas di babak awal.

“Kami akui permainan anak-anak memang belum maksimal, seperti yang diharapkan. Tapi ini menjadi pengalaman berharga buat mereka untuk memperbaiki diri,” kata pelatih ganda Pelatnas Pratama, Edwin Iriawan.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | Leave a Comment »

Djarum Sirkuit Nasional Jawa Timur 2009 : JEFFER ROSOBIN PECUNDANGI UNGGULAN TERATAS

Posted by SEJAHTERA BADMINTON on July 31, 2009


Surabaya, 30/7 (Antara/FINROLL News) – Mantan pebulu tangkis Pelatnas, Jeffer Rosobin memastikan satu tempat di babak semifinal Kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Jawa Timur 2009, setelah mempecundangi unggulan teratas Bandar Sigit Pamungkas, Kamis malam.

Jeffer yang mantan juara Asia 1996 dan tidak diunggulkan dalam kejuaraan ini, menang dua set langsung 22-20, 21-15 atas pemain andalan Djarum Kudus tersebut.

Kendati usianya sudah menginjak 33 tahun atau terpaut 10 tahun lebih tua dari lawannya, Jeffer masih mampu meladeni permainan reli yang dikembangkan Bandar Sigit Pamungkas.

Bahkan, Jeffer Rosobin yang membawa bendera Jaya Raya Suryanaga Surabaya, harus mengeluarkan sisa-sisa kemampuannya untuk menghadapi gempuran Bandar Sigit.

Setelah memenangi set pertama dengan skor ketat 22-20, Jeffer Rosobin yang kini menekuni karier sebagai pelatih di Singapura, tampil dominan pada “game” kedua dan memimpin perolehan poin untuk menang 22-15.

“Secara fisik, Jeffer jelas kalah dibanding dia. Namun, jam terbang dan pengalamannya jauh lebih unggul, termasuk dalam hal pukulan,” kata pelatih Jaya Raya Suryanaga, Aji Santoso.

Pada perebutan tiket final, Jumat (31/7), Jeffer Rosobin akan ditantang unggulan ketujuh, Ariyanto Haryadi (Tangkas Alfamart) yang mengkandaskan Stenny Kusuma (Spanyol) dalam pertarungan ketat selama tiga set 15-21, 21-17, 23-21.

Semifinal lainnya akan mempertemukan unggulan kedua, Fauzi Adnan (Suryanaga) menghadapi Indra Bagus Ade Chandra (Tangkas).

Fauzi yang telah menjuarai Sirnas Bandung dan Tegal, membekuk wakil Pelatnas Pratama yang masih tersisa Pandu Dewantoro dengan skor 21-11, 21-17. Sementara itu, Indra Bagus membungkam Ardiansyah Putra (Ganesha) 21-11, 21-12.

“Saya optimistis bisa lolos ke final. Dalam beberapa kali pertemuan, saya banyak menang lawan Indra,” kata Fauzi Adnan.

Pada bagian putri, Pelatnas Pratama meloloskan dua wakilnya ke semifinal, setelah Tike Arieda Ningrum menang atas Angeline Santoso (Jaya Raya Bintaro) 21-10, 21-15 dan Bellatrix Manuputty mengalahkan Yulia Yosephine (Jaya Raya Bintaro) 21-13, 21-10.

Dua pemain Pelatnas lainnya, yakni Hera Desi gagal mengikui jejak rekannya setelah takluk di tangan unggulan kedua, Ana Rovita (Djarum) 16-21, 7-21.

Kemudian Maziyah Nadhir tidak mampu mengimbangi “seeded” utama, Febby Angguni (Djarum), juga dengan “straight set” 13-21, 16-21.

Babak semifinal tunggal putri akan mempertemukan Febby Angguni menghadapi Bellatrix Manuputty dan Ana Rovita bertemu Tike Arieda Ningrum.

Posted in Badminton, Berita, Bulutangkis | 1 Comment »