Bulutangkis.com – Kembali Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Bulutangkis bergaung, Bandung menjadi kota kelima penyelenggaraan kejuaraan bergengsi yang kali ini mempersembahkan hadiah total Rp 190.000.000.
Hari ini kelompok taruna di nomor tunggal putri baru memulai kiprahnya. Adalah Yeni Asmarani, atlet yang baru saja menjuarai Djarum Sirnas di DKI Jakarta minggu lalu, kini ia siap untuk kembali merebut podium tertinggi di Kota Kembang ini.
Setelah berhasil mendapat bye di babak pertama, Yeni tampil sangat meyakinkan di babak kedua yang digelar Rabu (26/5). Diunggulkan ditempat ke 3/4, Yeni tanpa kesulitan mengatasi Dira dari PB Atlas. Di game pertama Yeni berhasil menang dengan mudah 21-8. Memasuki game kedua, Yeni semakin berada di atas angin.
Permainan gadis yang dua bulan lalu merayakan ulang tahun ke 18 nya ini, tak mampu diimbangi lawannya, Yeni unggul 11-2 di jeda interval saat dropshotnya tak mampu dijangkau Dira. Perolehan angka Yeni kian tak terbendung, ia behasil menutup game kedua dengan 21-4 setelah bola lob yang dianggap keluar oleh Dira, dinyatakan masuk oleh hakim garis.
Yeni memang membawa target untuk kembali mengulang kesuksesannya di Ibu Kota, saat ia berhasil menang atas unggulan satu Hanna Ramadhini di final Djarum Sirnas Jakarta hari Minggu (23/5) lalu. Yeni memang diuntungkan, karena di partai final, Hanna mengalami cedera yang membuatnya mengundurkan diri dari pertandingan.
Kali ini pun gadis yang mengidolakan Xie Xin Fang asal China ini, kenangan kemenangan di Jakarta akan menjadi motivasi tersendiri baginya, apalagi unggulan pertama Hanna, tidak akan tampil karena masih dibekap cedera yang dialaminya.
Atlet yang kini berada di bawah bendera PB Djarum, ternyata merupakan putri asli Bandung. Mojang Bandung ini sembilan tahun menempa kemampuannya dalam mengayunkan raket bersama PB SGS Elektrik, PB yang juga membesarkan Taufik Hidayat. Ia hijrah ke PB Djarum pada tahun 2008.
“Saat itu saya di uji cobakan untuk berlatih disana, dan akhirnya sampai sekarang bermain dibawah PB Djarum,” ungkap putri pasangan Deden Nasep Gunawan dan Alis Tuti ini.
Bandung menjadi tempat spesial tersendiri bagi Yeni, ia lahir disini dan dibesarkan disini. Akrab dengan semua pemain asli Bandung, dan kini ia pun bercita-cita ingin menjadi juara disini. “Juara disini pasti akan lebih menyenangkan, karena dirumah sendiri,” lanjutnya.
Bermain dekat dari rumahnya, pertandingan Yeni pun kini dihadiri oleh orang tuanya. Tentu saja hal tersebut akan menambah motivasi bagi Yeni agar ia bermain baik, dan mempersembahkan gelar juara untuk orang tuanya.
Kendati ia ingin menjadi juara, tentu saja jalan untuk menjadi yang terbaik pasti akan terjal. Yeni memprediksikan pertarungannya akan menjadi sulit saat mulai memasuki babak delapan besar. Di babak itu, Yeni memprediksikan sendiri bahwa ia kemungkinan besar akan bertemu dengan Mega Cahya asal PB Jaya Raya.
Dari tiga kali pertemuannya melawan Mega, Yeni berhasil mengumpulkan dua kali kemenangan, kemenangannya yang terakhir ia torehkan pekan lalu di Djarum Sirnas Jakarta. Ia pun tetap bertekad jika nanti bertemu kembali dengan Mega, maka ia akan membuat pertandingan satu lawan satu mereka menjadi 3-1.
“Saya ingin juara disini, jadi siapapun lawannya pasti saya akan bermain habis-habisan,” lanjut atlet yang ternyata menyukai film Harry Potter ini.
Di semifinal, Yeni menyebut empat nama. Rekannya di PB Djarum, Dinar Dyah Ayustine, Millicent I W dari PB Sutomo dan Novalia dari PB Tangkas Alfamart, dianggapnya akan menjadi batu sandungan baginya untuk mencuri tiket ke babak final.
“Tapi saya juga tak mau takabur dengan bermimpi untuk menjadi juara hingga menyepelekan lawan, jadi yang terpenting bagi saya sekarang adalah berkonsentrasi ke setiap pertandingan yang akan saya hadapi, dan bermain sebaik mungkin,” pungkasnya.
Yeni sendiri akan berhadapan dengan Sopi Lismiasih di babak ketiga, setelah Sopi berhasil mengalahkan lawannya Illa Alvionitasari dari PB Jaya Raya Suryanaga. Atlet yang berasal dari Pusdiklat Lippo Jabar itu dengan susah payah merebut tiket untuk berhadapan dengan Yeni, ia harus bertarung ketat tiga game, 21-18, 14-21 dan 25-23. (Contribute: Image Dynamics)