CINTA OLAHRAGA INDONESIA – SURABAYA – Beberapa pebulu tangkis top Indonesia memutuskan untuk mundur dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas). Meskipun demikian, PB PBSI tak khawatir dan tetap optimistis bisa mendongkrak prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah internasional.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PB PBSI Yacob Rusdianto, di Surabaya, Jumat (13/2). Dia mengatakan hal tersebut untuk menanggapi berbagai kritikan tentang mundurnya sejumlah pemain pelatnas utama itu.
Seperti yang diketahui, baru-baru ini sejumlah pemain pelatnas mengundurkan diri. Mereka adalah Taufik Hidayat, Vita Marissa, Alvent Yulianto dan Hendra AG.
“Kami tidak ingin berpolemik terlalu jauh soal itu. Kendati sakit dan pahit, tapi Pak Djoko (Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso, red) menganggap itu sebagai obat,” kata Yacob.
Ketua Pengprov PBSI Jawa Timur ini justru berharap ada efek positif dari berbagai kritikan, sorotan serta masukan yang datang dari elemen masyarakat. Yang penting, semua itu demi kemajuan bulu tangkis Indonesia.
“Persoalan mundurnya beberapa pemain terus kami upayakan untuk mencari penyelesaian, salah satunya dengan mendekati pemain,” jelasnya.
Yacob menambahkan, PBSI tidak pernah menghalangi atau menghambat prestasi atlet. Namun mereka berharap, para atlet hendaknya bisa mengukur seberapa layak nilai kontrak yang diterima.
Sebagian besar atlet yang mengundurkan diri dari Pelatnas karena persoalan nilai kontrak yang tidak menemui kata sepakat. PB PBSI menetapkan nilai kontrak berdasarkan prestasi dan pencapaian peringkat dunia pemain.
Namun, sebagian pemain menolak kontrak yang disodorkan pengurus, karena nilainya tidak sesuai yang diharapkan. Pemain senior spesialiasi ganda, Vita Marissa yang dipasangkan dengan pemain muda Mohammad Rijal, merupakan salah satu pemain yang menolak tawaran kontrak baru tersebut. (sihc/skoc)